Selasa, 08 Mei 2012

JEMBANGAN WISATA ALAM (JWA)

Mutiara yang Tersembunyi

Otonomi daerah yang dicanangkan oleh pemerintah  memberi kesempatan bagi kepala daerah tingkat kabupaten untuk melakukan kebijakan pemekaran wilayah. Pemekaran wilayah merupakan salah satu kebijakan dengan tujuan agar suatu daerah mampu mengembangkan diri terhadap potensi daerah tersebut.  Kabupaten Kebumen melakukan kebijakan tersebut terhadap beberapa kecamatan salah satunya adalah Kecamatan Poncowarno. Potensi daerah yang ada di Kecamatan Poncowarno cukup banyak. Hal ini terdapat di berbagai bidang seperti sumber daya alam dan pariwisata.  Belum lama ini Pemerintah daerah tingkat kecamatan di Poncowarno mengembangkan potensi daerah wisatanya berupa Jembangan Wisata Alam (JWA).  

Tempat wisata baru ini terletak di Desa Jembangan Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen, sekitar 1 jam dari pusat Kota Kebumen. Sungai alam yang dibatasi oleh sebuah bendungan ini terletak bersebelahan dengan PLTA Pejengkolan. Aliran air dari Waduk Wadaslintang yang terbendung ini dimanfaatkan sebagai objek wisata oleh pemerintah setempat. Karena alirannya yang tenang sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata yang aman. Belum banyak orang yang mengetahui tempat ini karena memang belum banyak publikasi dari pemerintah tentang objek wisata ini. 

Hal utama yang menarik dari objek wisata ini adalah suasana alamnya yang memang masih sangat alami walaupun sarana untuk wisatawan belum dibangun secara maksimal. Ada beberapa sarana yang ada di area wisata ini a.l. berupa perahu yang bisa membawa anda berkeliling sungai yang diapit oleh tebing tinggi, rest area, warung makan sederhana, dan perahu “bebek air”. Untuk ke depannya, objek wisata ini akan dibangun kolam renang anak, beberapa restaurant, dan sarana lain untuk melengkapi kebutuhan wisatawan. Wisatawan dapat menikmati keindahan Jembangan Wisata Alam ini dengan keluarga, atau teman dengan memancing atau berkeliling area dengan perahu yang tentunya murah, hanya dengan 10 ribu anda bisa berkeliling sungai alam ini sekitar 1 jam. Untuk Urusan makanan, masih sangat terjangkau walaupun tentu menunya belum selengkap objek wisata lain. Ini baru sedikit dari mutiara alam yang tersembunyi di kawasan dengan tanah tertua di Asia Tenggara. Akankah muncul lagi mutiara alam itu? ya kita patut menunggu kejutan alam Kebumen dibalik ke”kalem”an daerah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar