Rabu, 07 Maret 2012

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK-ANAK

Sejak tahun 1994 Bahasa Inggris sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah dasar. Dalam rentang waktu sampai dengan hari in, pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar masih menjadi muatan lokal dan tidak menjadi mata pelajaran untuk ujian nasional dan memang sebaiknya seperti itu saja. Bahkan akhir-akhir ini makin banyak ahli yang tidak menyetujui pembelajaran bahasa inggris di level sekolah dasar atau di taman kanak-kanak dengan berbagai alasan.

Alasan yang dikemukakan sebagian besar memang mengandung kebenaran, tetapi tuntutan masyarakat yang menghendaki bahasa Inggris masuk dalam kurikulum sekolah dasar, bahkan taman kanak-kanak dan pendidikan PAUD tidak bisa diabaikan begitu saja karena ada ahli yang mendukung hal ini, misalnya penulis buku berjudul "The Primary English Teacher's Guide" Jean Brewster (2004) yang mengemukakan bahwa kalau kebijakan bahasa Inggris harus diperkenalkan kepada anak-anak, maka ada persyaratan yang harus dipenuhi. Hal ini sama pentingnya bagi guru yang mengajar maupun bagi anak-anak yang telah dipercayakan pada guru tersebut. Persyaratan tersebut bisa dirinci sebagai berikut :

  1. Diperkenalkannya bahasa Inggris di sekolah dasar ini harus dilakukan dengan perencanaan yang matang. sebaiknya mengambil pelajaran dari negara-negara yang telah berhasil melaksanakan program ini. Guru, pendidik guru, perancang kurikulum dan ahli evaluasi diharapkan memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan serta target yang ingin dicapai. Mestinya mereka sudah dilibatkan dari awal sebagai konsultan dalam pembuatan kebijakan ini. Terutama apabila kebijakan masih dalam uji coba.
  2. Pemerintah dan lembaga swasta yang bertanggung jawab dibidang pendidikan harus bisa menjamin bahwa sumber daya yang memadai sudah tersedia sehingga keyakinan bahwa makin awal usia untuk belajar bahasa makin bai hasilnya bisa diwujudkan secara nyata. hal ini tidak hanya meliputi materi, sumber belajar, buku ajar ataupun media, namun yang lebih penting lagi ialah tersedianya guru serta pendidik guru yang secara khusus telah dipersiapkan untuk melakukan pembelajaran bahasa Inggris untuk anak.
  3. Evaluasi hasil pembelajaran setelah kebijakan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu harus dilakukan agar diperoleh informasi atas validitas model pembelajaran yang telah ditentukan secara efektifitas biaya yang sudah dikeluarkan secara nasional. 

Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak-Anak di dalam Konteks Indonesia

Sebagai bahasa asing dan terkait dengan pendidikan anak-anak secara umum tujuan adanya bahsa Inggris di kurikulum sekolah dasar tidaklah sama dengan tingkat pendidikan diatasnya. Sebaiknya tujuan pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak Indonesia adalah mempersiapkan anak secara kebahasaan, secara mental dan budaya untuk mempelajari bahasa asing.

Tujuan belajar bahasa secara umum adalah belajar untuk berkomunikasi, tetapi untuk anak-anak Indonesia perlu disertakan tujuan yang didasarkan pada wawasan kebangsaan.
a. Menimbulkan kesadaran terhadap bahasa ibu, bahasa nasional dan bahasa Inggris
b. Mengembangkan sikap positif terhadap makna belajar bahasa 
c. Menemukan dan mengembangkan sikap positif terhadap budaya, baik lokal, nasional maupun internasional serta perbedaan yang dibawanya.

Namun dibalik semua itu, tujuan inti dari pembelajaran bahasa apapun adalah belajar komunikasi.

Prisip-Prinsip Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak-Anak    

Prinsip Dasar
  1. Kemampuan memahami sekitar
  2. Penggunaan permainan dan gerak fisik
  3. Pembelajaran secara tidak langsung (Indirect Learning)
  4. Pengembangan imajinasi
  5. Pengaktifan seluruh panca indra
  6. Kegiatan pembelajaran yang berganti-ganti setiap waktu
  7. Perlunya penguatan melalui pengulangan
  8. Perlunya pendekatan kepada siswa secara individu  
Pembelajaran pada anak-anak yang efektif sebaiknya meningkatkan terjadinya pemerolehan bahasa (Language Acquisition) bukannya pembelajaran bahasa (Language Learning). Mekanisme pemerolehan bahasa ini dilakukan dengan cara memberikan limpahan kesempatan untuk menggunakan bahasa sebagai alat untuk menciptakan makna dan berbagi makna dan dengan memberikan penguat (scaffolding) untuk membantu anak-anak berfungsi secara komunikatif dalam waktu pertumbuhannya. Oleh karena itu pngajaran dan pembelajaran yang efektif mesti melibatkan komunikasi alami atara siswa dan guru, antara siswa dan siswa dan juga berbasis kegiatan yang berupa aktifitas belajar. Pembelajaran yang efektif juga harus memberikan limpahan cara-cara bagi siswa untuk bisa menggunakan bahasa yang sesuai dengan usianya.

Anak-anak adalah anak-anak, bukan orang dewasa mini. Mereka bukan orang dewasa seperti kita. Anak-anak memikili karakter,aspirasi, kebutuhan dan kemauan yang berbeda dengan orang dewasa dan hal tersebut adalah sesuatu yang alamiah.

Berdasarkan kondisi diatas, pembelajaran bahasa Inggris untuk anak sebaiknya dilaksanakan berbasis prinsip-prinsip berikut :
  1. Guru harus bisa menyediakan pengalaman belajar yang menyenangkan serta memebrikan posisi pada siswa untuk aktif.
  2. Guru harus bisa membantu siswa mengembangkan serta melatih menggunakan bahasa melalui serangkaian kerjasama.
  3. Guru harus bisa menggunakan kegiatan belajar yang terencana, terorganisisr, berdimensi banyak dan dikembangkan berbasis tema.
  4. Guru harus bisa memberikan input pembelajaran yang bermakna dengan tindakan yang mendukung pembelajaran (Scaffolding).
  5. Guru harus bisa membuat pelajaran bahasa Inggris dan pelajaran bahasa Jawa, bahasa Indonesia serta budayanya saling melengkapi dan menguatkan.
  6. Guru harus bisa mengintegrasikan bahasa Inggris dengan pengetahuan lain yang sesuai dengan usia para siswa.
  7. Guru harus memberikan pemahaman tentang tujuan pembelajran yang sedang berlangsung dengan jelas dan pabila siswa telah menunjukkan keberhasilan belajarnya, guru perlu memberi feedback yang memadai.
Agar lebih mudah mengingat prinsip-prinsip tersebut, dengan adanya 7 R yang dikemukakan oleh Read (2005)

1. Relationship 
    Ciptakan dan  jaga hubungan yang positif dengan anak-anak. hal ini berarti telah terbentuk lingkungan      belajar yang menyenangkan.

2. Rules
    Usahakan ada aturan kelas yang jelas agar anak bisa memahami dan mematuhi serta mendapatkan pengalaman bagaimana aturan dipatuhi, dilanggar dan ditegakkan secara adil didalam kelas.

3. Routines
    Kebiasaan dikelas seperti memberi slam, berbaris yang diajarkan kepada siswa akan membuat mereka mengerti perilaku apa dan bagaiman yang diharapkan oleh guru agar dilakukan siswa.

4. Rights
    Hak yang dimiliki oleh setiap anak dan guru sebagai warga kelas harus ditunjukkan kepada anak walaupun tidak secara explisit, yaitu melalui tindakan-tindakan guru.

5. Responsibilities
    Sama dengan hak diatas, setiap warga kelas yaitu guru dan siswa masing-masing memiliki kewajiban yang harus dijalankan sesuai peran masing-masing

6. Respect
    Siswa yang diperlakukan dengan penghormatan sebagai seorang individu akan membalas dengan penghormatan yang sama kepada guru sebagai individu baik di dalam ataupun di luar kelas, bukan penghormatan berasal dari kelompok.

7. Rewards
    Sistem hadiah merupakan cara efektif untuk menanamkan sikap positif dalam belajar, tetapi bentuknya berupa bintang, stickers, point smiley atau kelereng warna-warni yang bisa dikumpulkan oleh anak. Pada prinsipnya adalah rewards dan non rewards bukan rewards and punishment.

Disusun Oleh Ibu Nury Supriyanti, MA
Pembicara dalam Workshop on Building Children Characters by Using Interactive Media



Selasa, 06 Maret 2012

Mengenali Beberapa Penyakit Organ Intim Wanita

Banyak faktor yang menjadi pencetus/penyebab seorang wanita mudah terkena masalah dan gangguan organ intim dan reproduksi antara lain seks usia dini, seks bebas/berganti-ganti pasangan, terinfeksi penyakit menular seksual, penurunan sistem imun, stress,makanan berlemak tinggi dan mengandung food additive (pewarna, perasa, pengawet), paparan berulang bahan-bahan kimia berbahaya seperti senyawa karsinogenik dan perawatan organ intim yang tida tepat salah satunya adalah pemakaian pembalut & pantyliner yang tidak higienis dan mengandung senyawa berbahaya.

Pembalut dan pantyliner adalah salah satu kebutuhan rutin wanita yang paling dekat hubungannya dengan kesehatan organ intim dan reproduksi wanita. Duharapkan agar wanita lebih wasapada terhadap kebersihan dan kesehatan organ kewanitaannya. Bukan hanya kanker serviks saja yang semakin banyak diderita wanita tetapi ada juga berbagai masalah yang lain seperti keputihan yang berulang-ulang, kista, haid tidak normal, kanker ovarium, kanker payudara,mioma uteri, endo-metriosis dan tumor rahim.

Tahukah anda, salah memilih pembalut dapat menyebabkan dan memperparah berbegai masalah organ intim dan reproduksi wanita, seperti :
- Kanker serviks
- Kanker uterus
- Endometriosis
- Keputihan
- Nyeri haid yang berlebihan
- Kanker ovarium
- Kanker payudara
- Kista
- Mioma
- Kemandulan
- Haid tidak teratur
- Infeksi saluran kemih

Sedikit tahu tentang Kanker Serviks

* Kanker serviks (mulut rahim) merupakan penyakit pembunuh wanita nomor 1 di dunia dengan jumlah penderita 670 juta jiwa (WHO)
* Setiap hari kanker serviks merenggut nyawa 600 wanita si dunia dan 20 wanita di Indonesia (YKI)
*50 % kasus pada wanita yaitu usaia 35-55 tahun dan 50 % dibawah 35 tahun
* Peluang meninggal bila seseorang wanita terdiagnosa adalah 66 %
* Masa infeksi antara 5-20 tahun di dalam tubuh
*Awalnya terjadi perubahan sel-sel mulut rahim (displasia serviks), yaitu suatu kondisi pra kanker, sering terjadi & lebih mudah diobati apabila terdeteksi sejak dini

Penyebab utama kanker serviks yaitu Human Papilloma Virus, dan sering terjadi pada wanita usia 15-25 tahun. Ada kurang lebih 120 tipe HPV dan 14 tipe penyebabka kanker. Kutil kelamin atau kondiloma akumata juga di sebabkan HPV.

Faktor resiko :
Aktif secara seksual sejak dini
Memiliki banyak pasangan seksual
Merokok
Terinfeksi PMS sebelumnya (gonorrhea, sifilis, HIV)
Menggunakan pil KB dalam jangka panjang
Melahirkan berulang kali
Penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas (62%)
Paparan bahan-bahan atau zat karsinogenik, misal dioksin.

Sedikit tahu tentang Kanker Ovarium
* Kurang lebih 76 % wanita dengan kanker ovarium bertahan hanya 1 tahun setelah didiagnosa.
* Cenderung terjadi pada wanita usia lanjut (50 % kasus terjadi pada usia > 60 tahun)
* Melalui kelanjar limfe dapat meyebar ke organ lain ( usus besar, hati, paru, otak dan seluruh tubuh)

Faktor resiko :
Usia dan riwayat kanker di keluarga
Menstruasi dini atau menopouse lambat
Tidak pernah hamil, melahirkan ataupun menyusui (ASI)
Merokok, diet tinggi lemak
Terapi perangsang kesuburan atau terapi hormonal
Mutasi genetik akibat pengaruh lingkungan (polutan,bahan kimia karsinogenik)